Tips: Dua Cara Mudah Memeriksa Kondisi Gardan Mobil



Kendati memiliki peran dan fungsi yang sangat penting, gardan mobil selama ini dianaktirikan. Hampir sebagian besar pemilik mobil jarang atau bahkan tidak pernah melakukan pengecekan kondisi perangkat yang satu itu.
Padahal, bila rusak dan tidak diketahui oleh pemilik mobil akibatnya pun fatal. Roda tiba-tiba tak bisa digerakkan. “Bisa dibayangkan apa akibatnya, di saat melaju cepat tiba-tiba roda berhenti karena garden tidak berfungsi sebagaimana mestinya,” tutur Pepen Firmansyah, mekanik Namada (Enam Empat Dua) Motor, Batu Ceper, Tangerang, Kamis (24/2).
Padahal, perawatan gardan sejatinya sangat mudah, yaitu cukup mengganti oli secara rutin. Memang, karena letaknya yang di bawah kolong mobil, orang kerap beranggapan oli gardan jarang atau kecil sekali kemungkinannya mengalami aus sebelum waktunya.
“Karena anggapan seperti itu, acap kali orang terlena atau lupa sehingga sudah bertahun-tahun atau belasan tahun tidak mengganti oli gardan,” ujar Pepen.
Padahal, karena saban hari harus bekerja keras dengan melintasi berbagai jenis dan karakter lintasan baik ringan maupun berat, gardan dan oli pelumasnya bisa bermasalah. Hal itu bisa terjadi tidak hanya mobil yang berpenggerak empat roda (4WD) saja, tetapi juga mobil berpenggerak dua roda belakang (2WD).
Lantas bagaimana cara untuk mengetahui permasalahan di gardan? Menurut Pepen, cukup gampang yaitu dengan memperhatikan dua hal.

1. Dengarkan suara dari gardan saat mobil melaju

Cara ini bisa Anda lakukan dengan mematikan peranti audio yang ada di mobil. Kemudian buka kaca mobil dan jalankan kendaraan Anda di tempat yang sepi. Bila Anda mendengar ada suara gemerisik atau mendengung berarti ada permasalahan di gardan.
Suara itu diakibatkan oleh komponen yang ada di gardan mengalami gesekan hebat karena oli berkurang banyak atau bahkan habis. Namun, bisa juga dikarenakan jumlah oli masih cukup banyak namun tingkat viskositasnya sudah tidak sesuai dengan kualifikasi yang disyaratkan untuk gardan.
“Atau oli sudah aus atau istilahnya basi, sehingga tingkat keenceran atau kekentalannya tidak sesuai lagi dengan persyaratan,” ujar Pepen.
Itu bisa terjadi dikarenakan oleh bakteri atau reaksi dengan zat-zat lain. Penyebab lainnya adalah karena mobil sering melintas di daerah berair yang mengandung garam atau tingkat keasaman tinggi.
Bila Anda ingin melakukan antisipasi agar kejadian seperti itu tidak terjadi, ada baiknya melakukan penggantian oli gardan secara rutin. Maksimal saban mobil telah menempuh jarak 10 ribu kilometer.
Bila biasanya orang mengganti oli ini saat mengganti oli transmisi, sebaiknya tidak mengikuti kebiasaan itu. Artinya, meski oli transmisi bila saatnya ganti tetapi bila oli gardan telah harus ganti maka segera menggantinya.

2. Tetesan oli di bawah gardan

Kita juga sering melihat di bagian tutup gardan atau bagian lain ada rembesan atau tetesan oli. Sebaiknya jangan meremehkan hal itu. Bila rembesan atau tetesan terjadi saban hari, lama-kelamaan oli gardan akan berkurang dalam jumlah yang cukup signifikan.
Walhasil, komponen yang ada di gardan kekurangan minyak pelumas. Bila hal itu terjadi, maka gardan tidak akan berfungsi secara maksimal. “Akibatnya, sistem penggerak roda tidak bekerja. Bisa dibayangkan apa akibatnya, saat mobil melaju kencang tiba-tiba penggerak roda berhenti,” wanti-wanti Pepen.
Namun, tetesan atau rembesan oli juga menjadi pertanda bahwa oli sudah basi atau aus sehingga unsure-unsur pengikat molekul oli menurun drastis. Bila oli sudah seperti itu, tidak akan berfungsi maksimal dalam melumasi komponen.
Akibatnya, komponen juga cepat rusak atau tidak berfungsi maksimal. Saat ini banyak sekali jenis dan merek oli gardan di pasaran.
Umumnya, untuk mobil jenis mobil keluarga (MPV), sedan, dan city car atau mobil kecil disarankan untuk menggunakan oli multigrade yaitu dengan spesifikasi SAE75-90 atau 80W90. Viskositas oli tersebut lebih encer sehingga tidak terlalu memberatkan kinerja gardan.
Adapun mobil untuk medan berat, seperti SUV, pikap 4×4, truk ringan, disarankan memilih oli single grade dengan spesifikasi SAE 90 atau SAE 140.

Komentar

Blogger Otomotif Sakti mengatakan…
Wah sangat bermanfaat untuk referensi saya, saya kagum dengan blog yang usianya sudah cukup tua ini :)

Postingan populer dari blog ini

Engine Knocking (Mesin Ngelitik)

pengumuman hasil seleksi CPNS 2009 Sumatera Utara