Sistem Pendingin, Pemicu BMW Terbakar
Sistem Pendingin, Pemicu BMW Terbakar
Kembali, berita tentang BMW terbakar muncul. Kali
ini, muncul di linimasa media social twitter. Ditlantas Polda Metro Jaya
melalui akun twitternya menyebutkan, sedan BMW bernomor polisi B 272 RS
terbakar di rest area km.10 tol Cibubur.
Kebakaran yang menimpa mobil yang mengusung brand
BMW, memang sudah sangat sering terjadi. Tahun 2006 lalu misalnya,
sebuah BMW warna hitam terbakar di Jl. Halim Perdana Kusumah. Kemudian
tahun 2009, BMW seri 5 terbakar di lobi Cilandak Town Square (Citos),
Jakarta. Masih di tahun yang sama, di ruas jalan Solo-Jogyakarta, juga
sebuah sedan BMW ludes terbakar. Lalu pada 2010, di tol JORR juga terjadi kebakaran BMW.
Sebelum peristiwa kebakaran di rest area km.10 tol
Cibubur, baru-baru ini juga sedan BMW dilaporkan terbakar di Jalan
Panjaitan, Ngawi, Jawa Timur. Bahkan, seorang rekan saya yang
berdomisili di daerah Pamulang, Tangerang, beberapa waktu lalu
menginformasikan bila mobil BMW tetangganya tiba-tiba saja terbakar,
justru saat diparkir di garasi.
BMW yang terbakar, sesungguhnya bukan cuma cerita
pemilik jenis mobil ini di Indonesia. Di belahan dunia lain pun, kasus
BMW terbakar menghiasi berbagai forum. Mulai dari Eropa,
Amerika Serikat, India hingga Afrika. Seorang pria yang berdiam di
Afrika Selatan melaporkan, BMW X5 tahun 2005 miliknya tiba-tiba saja
terbakar yang didahului dengan gejala mobil kehilangan tenaga di saat
melaju. Untung saja, dia dan 4 orang penumpang bisa menyelamatkan diri
sebalum api membakar mobil hingga ludes.
Dalam kasus kebakaran yang terjadi di Amerika
Serikat yang merenggut korban jiwa, bahkan satuan pemadam kebakaran,
kepolisian dan badan keselamatan transportasi bekerja sama melakukan
investigasi tentang penyebab kebakaran yang menimpa mobil BMW. Namun,
seperti pada beberapa kasus lain yang bahkan dilaporkan langsung ke
pihak BMW maupun dealernya, belum ditemukan hasil atau kesimpulan apa
pun yang ditengarai sebagai pemicu kebakaran.
Berbagai pendapat dan analisis pun dilontarkan,
sementara belum adanya komunike resmi dari pabrikan BMW. Namun, seorang
penggemar BMW sempat menyampaikan indikasi yang bersumber dari
pengalamannya, bahwa potensi terbakarnya BMW sangat mungkin berasal dari
electric thermostat. Saya sendiri, cenderung menyetujui komponen ini
sebagai sumber utama dan menepis kemungkinan awal kebakaran berasal dari
sistem pasokan bahan bakar injeksi.
Secara teknis, thermostat berfungsi mengatur aliran
air ke sistem pendingin atau radiator melalui sebuah katup. Di saat air
atau fluida yang bersirkulasi di dalam mesin mencapai temperatur
tertentu, katup akan membuka. Air pun mengalir ke radiator untuk proses
pendinginan. Sedang air yang sudah didinginkan masuk kembali melalui
jalur air pada mesin.
Electric thermostat pada BMW yang dilengkapi MAP
(Manifold Absolute Pressure) sensor bertujuan menjaga temperatur mesin
tetap bekerja pada suhu optimal. MAP sensor ini terhubung dengan otak
atau pusat kendali elektronik yang dikenal dengan ECM untuk mengatur
injeksi bahan bakar, waktu pengapian, proses perpindahan gear, dsb.
Lantas, bagaimana proses kebakaran itu bisa terjadi?
Perlu dipahami, perangkat elektronik yang mengatur
kinerja berbagai komponen pada mobil, mengandung aliran listrik. Sesuai
sifatnya, aliran listrik akan menghasilkan panas bila terjadi hambatan
yang besar. Panas ini, sangat mungkin akibatkan jaringan kabel meleleh
dan menghasilkan hubungan pendek listrik atau terjadi short cut.
Analisis saya, kebakaran pada BMW bermula dari
adanya sumbatan pada sistem pendingin atau radiator. Akibatnya, suhu
mesin mengalami peningkatan yang mempengaruhi kinerja atau merusak
sensor. Kondisi panas ini, memang bisa menjadi penyebab resistensi
sensor menurun bersamaan dengan anjloknya signal voltase. Kemungkinan
yang muncul kemudian, rusaknya jaringan kabel.
Kabel yang panas dan meleleh, juga secara perlahan
memang bisa merambat hingga ke kabel yang menghubungkan perangkat
elektronik lain, termasuk pada injector bahan bakar. Peristiwa ini,
tentu saja sulit dideteksi karena terjadi di ruang tertutup kompartemen
mesin. Maka tak heran, bila dari banyak kasus kebakaran, pengemudi
terlebih dahulu melihat munculnya asap dari bawah kap mesin.
Kebakaran kabel yang parah, tentu tak akan berhenti
meskipun mesin mobil sudah dimatikan atau dalam posisi parkir. Dan bila
ini menjalar hingga ke kabel penghubung aki, maka akan muncul percikan
api yang lebih besar karena pergesekan antar-kabel yang sudah terbuka.
Di saat bersamaan, boleh jadi seal injector bahan bakar juga sudah
mengalami kerusakan, meleleh, sehingga menghasilkan bocoran bahan bakar
di dalam kompartemen mesin.
Pada kasus BMW terbakar di garasi di daerah
Pamulang misalnya, analisis saya memperkirakan telah terjadi kerusakan
pada sistem perkabelan dan injektor di saat mobil diparkir. Ketika sang
pemilik bermaksud menggunakan mobilnya, petaka itu pun terjadi.
Di saat kunci kontak diputar ke posisi ON, terjadi aliran listrik ke komponen pompa bahan
bakar dan kompnen elektrik lainnya. Hasilnya, bahan bakar bertekanan
tinggi pun mengalir ke injektor yang mungkin saja sudah rusak. Sementara
di waktu yang sama, juga terjadi aliran listrik ke komponen elektrik di
mesin yang menghasilkan short cut. Maka, bahan bakar yang keluar dari
bocoran injektor, langsung tersambar percikan api.
Menghadapi ancaman terbakar ini, pemilik BMW bisa
melakukan langkah-langkah pencegahan. Karena sistem pendinginan pada BMW
sangat terkait dengan fungsi dan kinerja perangkat lainnya, maka
menjaga radiator tetap dalam kondisi baik menjadi prioritas utama.
Penggantian selang-selang, termasuk selang bypass misalnya, sangat
membantu kinerja pendinginan tetap bagus.
Berbagai komponen seperti tutup radiator dan tutup
tabung ekspansi radiator, sebaiknya tidak diganti dengan produk
aftermarket. Pasalnya, kinerja atau tekanan yang dihasilkan produk
dimaksud belum tentu sesuai dengan yang diperlukan. Bahkan bila perlu,
saat melakukan penggantian timing belt dan tensioner, tidak ada salahnya
juga langsung mengganti water pump.
Intinya, faktor pemeliharaan, tetap menjadi kunci
utama menghindari berbagai kemungkinan yang merugikan Anda. Jangan lupa,
ketika sedang mengemudikan BMW Anda dan tiba-tiba mesin kehilangan
tenaga, segeralah menepi. Buka kap mesin dan periksa dengan teliti
apakah ada asap atau hal-hal yang patut dicurigai yang bisa memicu
kebakaran.
Komentar